Jakarta, Senin 26 Mei 2025 – Hive Five Literasi Bisnis | Banyak pelaku UMKM berlomba-lomba membuat konten viral. Tapi setelah viral, penjualan tetap stagnan. Lalu muncul pertanyaan besar: apakah viral masih relevan? Atau sebenarnya UMKM lebih butuh branding yang konsisten daripada satu video yang booming semalam?
Viral Itu Bonus, Bukan Tujuan Utama
Tidak bisa disangkal, viral bisa mendatangkan lonjakan perhatian. Tapi viral bukan strategi jangka panjang. Banyak UMKM yang viral sekali, tapi tak terdengar lagi seminggu kemudian. Kenapa? Karena mereka tidak punya fondasi branding yang kuat. Branding adalah cara bisnismu dikenali dan diingat. Tanpa branding, konten viral hanya akan menghasilkan pembeli sesaat, bukan pelanggan setia. Menurut studi Harvard Business Review, konsumen cenderung membeli ulang dari brand yang mereka rasa “dekat secara emosional” dan punya pesan yang jelas. Bukan karena satu video lucu di TikTok.
Ciri-Ciri Branding yang Kuat untuk UMKM
1. Punya Identitas Visual Konsisten
Gunakan warna, logo, dan gaya desain yang sama di semua platform—baik di Instagram, website, kemasan, maupun banner toko offline.
2. Tone of Voice yang Jelas
Apakah brand kamu hangat dan santai? Atau profesional dan elegan? Pastikan cara kamu menulis caption, menjawab chat, dan berbicara di video selalu sesuai karakter itu.
3. Cerita di Balik Produk
UMKM punya kekuatan: cerita personal. Kenapa kamu memulai bisnis ini? Siapa di balik produk ini? Cerita seperti ini membuat orang merasa terhubung, bukan sekadar beli barang.
4. Konsisten Posting dan Interaksi
Salah satu kesalahan UMKM adalah aktif saat promosi saja. Branding butuh interaksi jangka panjang. Konsisten posting bukan soal algoritma saja, tapi membangun kebiasaan pelanggan melihat dan mengenal brand kamu.
Strategi Branding Jangka Panjang untuk UMKM
a. Bangun “reason to remember”: tagline unik, logo khas, gaya komunikasi yang mudah dikenali.
b. Jangan semua tren diikuti. Pilih konten yang sesuai dengan brand kamu. Kalau semua tren diikuti tanpa filter, brand jadi membingungkan.
c. Buat kalender konten: rencanakan tema mingguan agar komunikasi terasa terarah dan profesional.
d. Libatkan pelanggan dalam konten, seperti testimoni atau behind-the-scenes pembuatan produk.
Contoh UMKM yang Sukses Berkat Branding Konsisten
Sebut saja brand lokal seperti Kulina, Satu Persen, dan Titik Temu. Mereka tidak selalu viral, tapi terus tumbuh karena punya pesan brand yang kuat dan konsisten. Konsumen tahu apa yang mereka perjuangkan, bukan sekadar apa yang mereka jual. Brand yang jelas = pelanggan loyal = pertumbuhan stabil.
Kesimpulan
Viral bisa mendatangkan lonjakan, tapi branding membangun fondasi. Untuk UMKM yang ingin bertahan lama, bukan hanya meledak semalam, fokuslah pada cerita, identitas, dan konsistensi.
Hive Five News | Literasi Digital dan Branding untuk UMKM. Terus ikuti Hive Five untuk tips dan strategi membangun bisnis berkelanjutan, dari digital marketing hingga manajemen keuangan dan branding.