Memahami Perum ( Perusahaan Umum ): Peran dan Fungsinya

Untung Banyak Tapi Bangkrut? Mindset Cashflow Harus Diperbaiki

Jakarta, Rabu 21 Mei 2025Hive Five Literasi Bisnis | Mengapa ada bisnis yang omzetnya miliaran tapi tetap kolaps? Mengapa banyak pengusaha UMKM merasa sudah bekerja keras dan penjualannya tinggi, tapi uang di rekening selalu terasa kurang? Jawabannya mungkin bukan pada jumlah keuntungan, tetapi pada mindset pengelolaan arus kas atau cashflow.

Di era ekonomi digital yang cepat berubah ini, mindset cashflow adalah salah satu pilar penting dalam menjaga bisnis tetap sehat, bertahan, dan berkembang secara berkelanjutan.

Cashflow vs Keuntungan: Apa Bedanya?

Seringkali pelaku usaha terjebak dalam ilusi “untung besar = kaya”. Padahal, keuntungan (laba) hanyalah hasil dari pengurangan pendapatan dan beban usaha dalam laporan keuangan. Sementara itu, cashflow atau arus kas adalah aliran uang masuk dan keluar dari bisnis secara nyata.

Artinya, Anda bisa untung secara laporan, tapi tetap kehabisan uang tunai untuk membayar gaji, sewa, atau produksi. Itulah mengapa cashflow harus jadi prioritas.

Mengapa Banyak Bisnis Mengalami Krisis Cashflow?

1. Kurang Memisahkan Uang Pribadi dan Uang Bisnis

Kesalahan klasik UMKM. Semua pendapatan masuk ke rekening pribadi, semua pengeluaran juga ditarik dari sana. Akibatnya, pelaku usaha tidak pernah tahu kondisi keuangan bisnisnya secara objektif.

2. Tidak Punya Proyeksi Arus Kas

Tanpa rencana pemasukan dan pengeluaran, bisnis mudah mengalami kekurangan dana di tengah jalan. Contohnya, pembayaran utang supplier menumpuk sementara piutang dari pelanggan belum masuk. Inilah yang menyebabkan kelumpuhan operasional.

3. Boros di Awal Tanpa Melihat Siklus Usaha

Sering terjadi pada bisnis baru yang langsung belanja besar untuk branding, dekorasi, atau promosi tanpa menghitung kebutuhan likuiditas harian dan bulanan. Akibatnya, bisnis tampak sukses di luar, tapi “kering” di dalam.

Bagaimana Memperbaiki Mindset Cashflow?

1. Pahami bahwa Uang Tunai Adalah Nyawa Bisnis

Dalam buku “Profit First” karya Mike Michalowicz, disebutkan bahwa bisnis harus mendahulukan pengelolaan uang tunai (cash management) sebelum fokus pada keuntungan. Ini berarti, kelangsungan hidup bisnis sangat bergantung pada kemampuan mengatur uang tunai, bukan hanya untung-rugi.

2. Buat Anggaran dan Pantau Arus Kas Harian

Gunakan alat bantu sederhana seperti Excel atau aplikasi keuangan untuk memantau:

  • Pemasukan (dari penjualan, piutang yang masuk).
  • Pengeluaran (gaji, sewa, pembelian bahan baku).
  • Saldo kas akhir harian dan mingguan.

Dengan data ini, Anda bisa mengambil keputusan yang lebih bijak.

3. Pisahkan Rekening dan Buat Dana Cadangan

Minimal miliki 3 rekening berbeda:

  • Rekening operasional.
  • Rekening pajak dan kewajiban.
  • Rekening cadangan (buffer).

Langkah ini sederhana tapi sangat efektif dalam mendisiplinkan cashflow.

Studi Kasus: Banyak Untung Tapi Bangkrut

Menurut data dari Kementerian Koperasi dan UKM, lebih dari 70% UMKM di Indonesia tutup dalam 5 tahun pertama karena masalah keuangan. Sebagian besar dari mereka bukan karena tidak laku, tapi karena arus kas tidak dikelola dengan baik.

Hal ini juga disampaikan oleh pakar keuangan Robert T. Kiyosaki, penulis Rich Dad Poor Dad, bahwa “It’s not how much money you make, but how much money you keep.” Artinya, bukan soal berapa besar untung, tapi seberapa pintar Anda mengelolanya.

Kesimpulan

Untung banyak tidak menjamin bisnis Anda aman. Jika cashflow Anda negatif, bisnis bisa berhenti kapan saja. Perbaiki mindset sekarang juga:

  • Pantau arus kas secara rutin.
  • Pisahkan keuangan pribadi dan bisnis.
  • Buat proyeksi dan dana darurat.

Dengan mindset cashflow yang sehat, bisnis Anda bisa bertumbuh secara berkelanjutan dan tangguh menghadapi krisis.


Hive Five Siap Membantu Bisnis Anda Lebih Tertata

Hive Five bukan hanya sekadar mitra legalitas dan perizinan, tapi juga partner strategi bisnis Anda. Kami membantu UMKM dan pelaku usaha dalam:

  • Membuat struktur bisnis legal seperti PT atau CV.
  • Konsultasi manajemen keuangan dasar.
  • Edukasi literasi keuangan untuk UMKM.
  • Membangun kebiasaan cashflow yang sehat.

🔍 Referensi:

  • Buku Profit First – Mike Michalowicz.
  • Kementerian Koperasi dan UKM, Laporan Tahunan 2024.
  • Rich Dad Poor Dad – Robert T. Kiyosaki.
  • Hive Five Literasi Bisnis, Jakarta 2025.

Bisnis sehat bukan soal besar kecilnya omzet. Tapi soal kemampuan mengelola arus kas secara bijak dan berkelanjutan. Yuk, mulai ubah mindset keuangan Anda bersama Hive Five.

Layanan Hive Five

HIVE FIVE

PROMO

Testimoni

Virtual Office

LIHAT LOKASI-LOKASI KANTOR VIRTUAL OFFICE