Dalam dinamika perekonomian yang terus berkembang, sistem klasifikasi baku lapangan usaha menjadi krusial untuk mencerminkan realitas bisnis terkini. Di Indonesia, sistem ini dikenal sebagai Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI). Seiring waktu, KBLI mengalami pembaruan untuk mengakomodasi jenis-jenis usaha baru dan perubahan lanskap ekonomi. Versi terbaru yang kini menjadi acuan adalah KBLI 2020, menggantikan KBLI 2017.
Bagi setiap pelaku usaha, memahami perbedaan KBLI antara versi lama dan baru sangat penting agar tidak salah langkah dalam perizinan dan operasional. Artikel ini akan mengupas tuntas apa saja perubahan kode KBLI yang signifikan antara KBLI 2017 vs 2020 dan mengapa update KBLI ini relevan untuk bisnis Anda.
Mengapa Ada Pembaruan KBLI?
Pembaruan KBLI, dari KBLI 2017 ke KBLI 2020, didorong oleh beberapa faktor utama:
- Akomodasi Sektor Ekonomi Baru: Munculnya industri kreatif, ekonomi digital, dan jenis-jenis usaha berbasis teknologi yang belum terklasifikasi secara spesifik di versi sebelumnya.
- Harmonisasi Internasional: Penyesuaian dengan standar klasifikasi internasional (ISIC Rev. 4) untuk mempermudah perbandingan data statistik antarnegara.
- Penyempurnaan Deskripsi: Klarifikasi dan penyempurnaan deskripsi kode KBLI agar lebih sesuai dengan praktik bisnis yang ada, mengurangi ambiguitas.
- Dukungan Perizinan Berbasis Risiko: KBLI 2020 dirancang untuk lebih terintegrasi dengan sistem Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko, di mana setiap kode KBLI menentukan tingkat risiko usaha dan persyaratan perizinan.
Perbedaan KBLI 2020 dan KBLI 2017
Meskipun prinsip dasar klasifikasinya tetap, ada beberapa perubahan signifikan yang perlu Anda ketahui antara KBLI 2017 vs 2020:
1. Penambahan Kode KBLI Baru
Ini adalah perubahan kode KBLI yang paling mencolok. KBLI 2020 memperkenalkan ratusan kode baru untuk mengakomodasi kegiatan usaha yang sebelumnya belum tercakup atau masih tergolong dalam “lainnya”. Contohnya meliputi:
- Sektor Digital dan Ekonomi Kreatif: Munculnya kode spesifik untuk e-commerce (platform digital, toko online), pengembangan software tertentu, jasa keamanan siber, influencer, podcast, content creator, dan berbagai kegiatan ekonomi kreatif lainnya.
- Jasa Profesional Khusus: Penambahan kode untuk jasa konsultasi yang lebih spesifik atau jasa berbasis keahlian baru.
- Aktivitas Penunjang: Kode baru untuk aktivitas yang mendukung operasional bisnis modern, seperti pengelolaan data cloud atau pusat data.
Penambahan ini memastikan bahwa setiap jenis kegiatan usaha memiliki representasi yang lebih akurat dalam sistem klasifikasi.
2. Perubahan Deskripsi dan Lingkup Kegiatan
Beberapa kode KBLI yang sudah ada mengalami perubahan atau penyempurnaan pada deskripsinya. Ini bisa berarti:
- Penyempitan Lingkup: Sebuah kode yang sebelumnya memiliki cakupan luas kini mungkin dipecah menjadi beberapa kode yang lebih spesifik.
- Perluasan Lingkup: Sebaliknya, beberapa kode mungkin diperluas lingkupnya untuk mencakup aktivitas terkait yang sebelumnya terpisah.
- Klarifikasi Bahasa: Penggunaan terminologi yang lebih jelas dan mutakhir agar sesuai dengan perkembangan industri.
Perubahan deskripsi ini menuntut pelaku usaha untuk meninjau kembali kesesuaian KBLI lama mereka dengan kegiatan usaha yang dijalankan saat ini.
3. Restrukturisasi dan Penggabungan Kode
Meskipun tidak sebanyak penambahan, ada pula kasus di mana beberapa kode KBLI digabung atau direstrukturisasi dalam KBLI 2020. Ini biasanya terjadi untuk menyederhanakan klasifikasi atau karena beberapa kegiatan usaha dianggap memiliki karakteristik yang sangat mirip sehingga bisa dikelompokkan bersama.
4. Integrasi dengan Sistem Perizinan Berbasis Risiko
Ini adalah dampak terbesar dari update KBLI 2020. Setiap kode KBLI kini langsung terintegrasi dengan penentuan tingkat risiko usaha dan persyaratan perizinan melalui sistem OSS.
KBLI 2017 mungkin belum sepenuhnya mendukung kategorisasi risiko yang detail.
KBLI 2020 secara eksplisit dirancang untuk membedakan perizinan berdasarkan tingkat risiko yang melekat pada setiap jenis usaha. Ini mempengaruhi apa saja izin yang perlu diurus, dari NIB hingga Sertifikat Standar atau Izin Usaha.
Mengapa Pembaruan Ini Penting untuk Bisnis Anda?
Memahami perbedaan KBLI ini krusial karena:
- Kepatuhan Perizinan: Memastikan KBLI yang terdaftar pada Nomor Induk Berusaha (NIB) dan izin usaha Anda sesuai dengan kegiatan aktual bisnis Anda di bawah KBLI 2020. Kesalahan dapat menghambat proses perizinan atau bahkan menyebabkan sanksi.
- Akses Program dan Insentif: Banyak program pemerintah, insentif pajak, atau skema pembiayaan (terutama untuk UMKM) mensyaratkan kesesuaian KBLI. KBLI yang tepat membuka pintu akses ini.
- Kredibilitas dan Reputasi: Bisnis dengan KBLI yang akurat menunjukkan profesionalisme dan kepatuhan terhadap regulasi, membangun kepercayaan dengan mitra dan investor.
- Perencanaan Bisnis: Dengan klasifikasi yang lebih spesifik, data statistik yang berdasarkan KBLI 2020 akan lebih akurat, membantu Anda dalam analisis pasar dan pengambilan keputusan strategis.
Langkah Selanjutnya: Verifikasi KBLI Anda
Dengan adanya update KBLI dari 2017 ke 2020, sangat disarankan bagi setiap pelaku usaha untuk:
- Periksa KBLI Bisnis Anda Saat Ini: Bandingkan KBLI yang terdaftar di NIB Anda dengan daftar KBLI 2020.
- Identifikasi Perubahan yang Relevan: Cari tahu apakah KBLI Anda mengalami perubahan deskripsi, penggabungan, atau jika ada kode baru yang lebih sesuai dengan kegiatan usaha Anda.
- Lakukan Penyesuaian (Jika Perlu): Jika ada ketidaksesuaian, segera lakukan penyesuaian melalui sistem OSS atau konsultasikan dengan pihak berwenang untuk memastikan kepatuhan.
Kesimpulan
Perbedaan KBLI antara versi 2017 dan 2020, terutama dalam hal penambahan kode baru dan integrasinya dengan perizinan berbasis risiko, menunjukkan komitmen pemerintah untuk mengakomodasi dinamika bisnis modern. Memahami perubahan kode KBLI ini bukan hanya tentang kepatuhan, tetapi juga tentang memastikan bisnis Anda dapat berkembang dalam ekosistem regulasi yang jelas dan mendukung. Pastikan KBLI bisnis Anda selalu up-to-date untuk menghindari kendala di kemudian hari.