Jakarta, Rabu 07 Mei 2025 | Hive Five Literasi Bisnis – Langkah Awal Bangun Finansial yang Sehat untuk Masa Depan Cerah. | Mengelola keuangan dengan bijak adalah langkah penting yang tidak hanya bergantung pada penghasilan, tetapi juga pada kebiasaan dan keputusan yang kita buat setiap hari. Banyak orang yang merasa kesulitan membangun finansial yang sehat karena tidak memiliki arah yang jelas.
10 Langkah Awal Membangun Finansial Sehat
Padahal, membangun masa depan yang aman secara finansial bisa dimulai dari langkah-langkah sederhana. Berikut ini adalah 10 langkah awal membangun finansial sehat yang bisa kamu terapkan hari ini juga.
1. Catat Pemasukan dan Pengeluaran
Langkah pertama yang perlu dilakukan untuk membangun keuangan yang sehat adalah dengan mencatat semua arus kas. Seringkali, kita tidak menyadari berapa banyak uang yang keluar untuk hal-hal yang tidak terlalu penting, seperti membeli barang-barang impulsif atau pengeluaran rutin yang tidak dikelola dengan baik. Dengan mencatat pemasukan dan pengeluaran, kita dapat melihat secara jelas dari mana uang kita berasal dan kemana saja ia pergi. Hal ini membantu kita untuk mengevaluasi apakah pengeluaran tersebut memang diperlukan atau bisa dikurangi.
Misalnya, apakah kita menghabiskan terlalu banyak untuk hiburan atau langganan yang sebenarnya jarang digunakan. Dengan mencatat, kita bisa mulai menyusun rencana pengeluaran yang lebih terstruktur dan menghindari kebiasaan boros yang sering kali tidak disadari. Membiasakan diri untuk mencatat semua transaksi keuangan ini adalah pondasi yang sangat penting bagi langkah-langkah pengelolaan keuangan berikutnya.
2. Bedakan Kebutuhan dan Keinginan
Sering kali kita kesulitan membedakan antara apa yang kita butuhkan dan apa yang sebenarnya hanya keinginan. Kebutuhan adalah hal-hal yang harus dipenuhi untuk bertahan hidup, seperti makanan, tempat tinggal, dan transportasi. Sementara itu, keinginan adalah hal-hal yang bisa ditunda atau bahkan dihindari, seperti membeli gadget terbaru, nongkrong di kafe mahal, atau berlibur ke luar negeri.
Untuk menghindari pemborosan, penting bagi kita untuk sadar dan bijak dalam membedakan keduanya. Mengutamakan kebutuhan adalah langkah utama dalam mengelola keuangan dengan bijak, sementara keinginan bisa disesuaikan dengan anggaran yang tersedia, atau ditunda jika belum bisa dipenuhi tanpa mempengaruhi kestabilan keuangan.
3. Buat Anggaran Bulanan yang Realistis
Setelah mencatat pemasukan dan pengeluaran, langkah berikutnya adalah menyusun anggaran bulanan. Dengan memiliki anggaran yang jelas, kita bisa mengetahui berapa banyak uang yang harus dialokasikan untuk kebutuhan pokok, keinginan, dan tabungan atau investasi. Salah satu cara yang bisa diterapkan adalah metode 50:30:20, di mana 50% dari penghasilan digunakan untuk kebutuhan pokok, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan atau investasi.
Anggaran ini membantu kita tetap fokus pada tujuan keuangan, memastikan bahwa kita tidak terjebak dalam pengeluaran berlebihan pada hal-hal yang tidak mendesak. Membuat anggaran yang realistis juga memberikan gambaran yang jelas tentang seberapa besar kemampuan kita untuk menabung atau berinvestasi.
4. Bangun Dana Darurat
Dana darurat adalah bagian yang tidak boleh dilewatkan dalam perencanaan keuangan. Sebagai langkah antisipasi terhadap hal-hal yang tidak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau biaya medis mendesak, dana darurat memberikan perlindungan keuangan yang sangat penting. Idealnya, dana darurat ini bisa mencakup 3 hingga 6 bulan pengeluaran bulanan. Dengan dana darurat yang cukup, kita tidak perlu khawatir tentang masalah keuangan yang mendesak karena sudah ada cadangan yang siap digunakan. Dana darurat juga memberi rasa aman dan mengurangi stres saat menghadapi krisis finansial.
5. Lunasi Utang Konsumtif
Utang konsumtif, seperti cicilan kartu kredit atau pinjaman untuk barang-barang yang tidak produktif, sering kali menjadi beban berat bagi keuangan. Lunasi utang konsumtif secepat mungkin untuk mengurangi beban bunga yang terus bertambah. Prioritaskan pembayaran utang-utang yang memiliki bunga tinggi, karena ini akan memberikan dampak positif langsung terhadap cash flow kita. Setelah utang konsumtif selesai, kita bisa lebih leluasa dalam mengelola penghasilan untuk tujuan yang lebih produktif, seperti menabung atau berinvestasi.
6. Mulai Menabung dan Investasi Rutin
Setelah masalah utang terselesaikan, penting untuk memulai menabung dan berinvestasi secara rutin. Tabungan berguna untuk kebutuhan jangka pendek, sementara investasi bisa membantu uang kita berkembang dalam jangka panjang. Pilih instrumen investasi sesuai dengan profil risiko kamu, mulai dari reksa dana, saham, hingga emas. Yang terpenting, lakukan investasi secara rutin. Bahkan jika jumlahnya kecil, konsistensi adalah kunci utama dalam membangun kekayaan dari waktu ke waktu.
7. Tingkatkan Literasi Finansial
Pengetahuan tentang keuangan adalah alat yang sangat kuat untuk membuat keputusan yang lebih bijak. Tingkatkan literasi finansial dengan cara membaca buku, mengikuti seminar, atau menonton video edukatif yang membahas berbagai topik finansial. Semakin banyak pengetahuan yang kamu miliki, semakin bijak pula keputusan-keputusan keuangan yang bisa diambil. Dengan memahami berbagai instrumen investasi, perencanaan pensiun, dan cara mengatur anggaran, kamu bisa menghindari kesalahan yang sering dilakukan oleh orang-orang yang tidak memiliki pengetahuan finansial yang cukup.
8. Miliki Tujuan Keuangan Jangka Pendek dan Panjang
Memiliki tujuan keuangan yang jelas, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang, sangat penting untuk menjaga disiplin. Tujuan jangka pendek bisa berupa membeli barang yang dibutuhkan, sementara tujuan jangka panjang bisa berupa pembelian rumah atau pensiun yang aman secara finansial. Dengan tujuan yang jelas, kamu bisa lebih fokus dan terarah dalam mengelola keuangan. Tujuan ini juga akan memberikan motivasi dan rasa pencapaian saat kamu berhasil mencapainya, memberikan rasa bangga atas usaha yang telah dilakukan.
9. Evaluasi Keuangan Bulanan
Setiap akhir bulan, luangkan waktu untuk melakukan evaluasi keuangan. Periksa kembali apakah anggaran yang telah dibuat sesuai dengan kenyataan, apakah pengeluaran sudah terkendali, dan apakah tujuan tabungan atau investasi tercapai. Evaluasi ini sangat penting untuk mengetahui apakah ada area yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan pada bulan berikutnya. Dengan rutin mengevaluasi, kita bisa menjaga keuangan tetap sehat dan menghindari kebiasaan buruk yang bisa mengganggu kestabilan finansial.
10. Cari Penghasilan Tambahan
Jika pemasukan utama tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan finansial, mencari penghasilan tambahan bisa menjadi solusi. Ada banyak cara untuk mendapatkan uang lebih, seperti menjalankan bisnis kecil-kecilan, menjadi freelancer, atau memanfaatkan keterampilan yang dimiliki untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Memiliki penghasilan tambahan bisa mempercepat pencapaian tujuan keuangan, dan memberikan lebih banyak ruang untuk menabung serta berinvestasi.
Hive Five: Mitra Legalitas Bisnis untuk Masa Depan Finansial yang Lebih Tertata
Keuangan sehat tidak hanya berbicara soal anggaran dan investasi, tapi juga soal legalitas usaha. Jika kamu sudah punya side hustle atau bisnis kecil, pastikan usahamu berjalan legal dan terlindungi hukum.
Hive Five siap membantu kamu:
- Mendirikan badan usaha (PT atau CV).
- Mengurus perizinan dan NPWP.
- Membuat kontrak usaha yang sah.
- Melindungi merek dan kekayaan intelektual.
Hive Five – Legalitas Bisnis Kecil, Mimpi Besar yang Terwujud
Langkah keuangan mana yang paling menantang buat kamu? Yuk, bagikan di kolom komentar agar kita bisa saling dukung dan belajar bersama!