KBLI 20301: Panduan Legalitas Industri Serat & Filamen Buatan di Indonesia

Mengenal KBLI 20301: Panduan Lengkap Industri Serat dan Filamen Buatan

Dalam proses perizinan usaha di Indonesia, setiap pelaku industri wajib memahami klasifikasi kegiatan yang sesuai dengan jenis usahanya. Salah satu kode penting di sektor industri kimia dan tekstil adalah KBLI 20301. Kode ini digunakan untuk mengelompokkan perusahaan yang beroperasi di bidang pembuatan serat atau filamen buatan, termasuk benang sintetis dan strip monofilamen.
Artikel ini akan membahas secara praktis tentang cakupan KBLI 20301, dasar hukumnya, serta tips menghindari kesalahan dalam pengurusannya.

Apa Itu KBLI 20301

KBLI 20301 mencakup kegiatan industri yang menghasilkan serat, benang, dan strip berbahan sintetis atau buatan. Fokusnya berada pada proses pembuatan bahan dasar tekstil buatan yang digunakan untuk industri kain, tali, jaring, dan berbagai produk turunan lainnya.

Beberapa contoh kegiatan yang termasuk dalam KBLI 20301 antara lain:

  • Produksi serat sintetis dalam bentuk tow atau filamen panjang.
  • Industri pembuatan benang filamen buatan dengan daya tahan tinggi.
  • Pembuatan strip atau monofilamen dari bahan polimer buatan.

Sementara itu, kegiatan pemintalan serat menjadi benang jadi tidak termasuk di dalam kode ini, karena dikategorikan ke KBLI berbeda (misalnya 13111 atau 13112).

Landasan Regulasi dan Klasifikasi Risiko

KBLI 20301 berlandaskan pada peraturan perizinan yang diatur dalam:

  • Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berbasis Risiko.
  • Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2021 tentang Perizinan Usaha di Daerah.
  • Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2020 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik.

Dalam sistem OSS (Online Single Submission), KBLI 20301 termasuk kategori berisiko tinggi karena berkaitan dengan industri bahan kimia sintetis dan proses produksi skala besar. Oleh sebab itu, pelaku usaha wajib melengkapi berbagai izin dan dokumen teknis, termasuk AMDAL, laporan K3, serta standar produksi yang sesuai regulasi lingkungan.

Persyaratan dan Tahapan Pengurusan Izin

Agar usaha yang bergerak di bidang ini dapat beroperasi secara sah, berikut tahapan yang harus dilakukan:

  1. Pastikan kegiatan industri sesuai deskripsi KBLI 20301.
  2. Tentukan skala usaha — kecil, menengah, atau besar — untuk menentukan kelengkapan dokumen.
  3. Daftarkan kegiatan melalui sistem OSS guna memperoleh NIB (Nomor Induk Berusaha).
  4. Lengkapi izin lingkungan (UKL-UPL atau AMDAL) serta persyaratan keselamatan kerja industri.
  5. Pastikan alamat usaha sesuai dengan peruntukan kawasan industri dalam RTRW daerah.

Pemenuhan setiap tahap di atas sangat penting untuk menghindari penundaan penerbitan izin berusaha dan untuk memastikan bahwa usaha Anda tidak dikategorikan sebagai “non-compliant”.

Manfaat Menggunakan KBLI 20301 yang Tepat

Pemilihan kode KBLI yang sesuai bukan hanya kewajiban administratif, tapi juga strategi bisnis jangka panjang.
Berikut manfaatnya:

  • Mempermudah proses izin lanjutan seperti izin operasional, sertifikasi produk, dan pendaftaran BPOM (jika relevan).
  • Menjadi bukti legalitas yang sah ketika menjalin kerja sama bisnis atau mengikuti tender.
  • Menghindari potensi sanksi atau pembatalan izin akibat ketidaksesuaian klasifikasi kegiatan.
  • Memudahkan pengajuan insentif industri atau pembiayaan berbasis risiko dari pemerintah.

Dampak Kesalahan Menentukan KBLI

Salah memilih kode KBLI bisa menimbulkan konsekuensi serius bagi pelaku usaha.
Beberapa risiko umum antara lain:

  • Penolakan izin usaha karena kegiatan tidak sesuai dengan deskripsi kode.
  • Kesulitan mengajukan izin tambahan seperti izin operasional atau lingkungan.
  • Perbedaan kewajiban pajak dan pelaporan yang menyebabkan ketidaksesuaian administrasi.
  • Hilangnya peluang kerja sama karena dokumen perizinan tidak valid.

Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya pelaku usaha selalu memastikan kesesuaian antara proses produksi, bahan baku, dan deskripsi resmi KBLI 20301 sebelum mendaftarkan kegiatan usahanya di OSS.

Tips Praktis untuk Pelaku Industri

Berikut beberapa tips penting sebelum Anda memilih dan menggunakan KBLI 20301:

  • Pastikan kegiatan produksi benar-benar termasuk dalam kategori pembuatan serat atau filamen buatan, bukan proses pemintalan.
  • Gunakan kawasan industri resmi untuk memenuhi syarat izin risiko tinggi.
  • Rancang sistem keselamatan kerja (K3) dan standar mutu sesuai ketentuan Kemenperin.
  • Buat laporan produksi dan data bahan baku secara berkala untuk pelaporan ke sistem SIINas.
  • Lakukan audit legalitas secara berkala agar kode usaha Anda selalu valid dalam sistem OSS.

Kapan Sebaiknya Menghubungi Konsultan Bisnis

Konsultasi profesional sangat disarankan jika Anda:

  • Baru akan mendirikan pabrik atau fasilitas produksi berbahan polimer sintetis.
  • Ingin memastikan apakah kode usaha Anda sesuai dengan aktivitas riil.
  • Berencana memperluas jenis produk menjadi filamen campuran atau strip plastik.
  • Mengalami kendala dalam penerbitan NIB karena kesalahan klasifikasi di OSS.

Dengan pendampingan yang tepat, seluruh proses dapat dipercepat sekaligus meminimalkan risiko administratif dan hukum.

Kesimpulan

KBLI 20301 menjadi acuan penting bagi industri serat dan filamen buatan di Indonesia. Dengan memahami makna, regulasi, serta kewajiban yang melekat pada kode ini, pelaku usaha dapat memastikan operasional yang patuh hukum dan siap berkembang.
Apabila Anda membutuhkan bantuan untuk proses legalitas usaha, analisis KBLI, atau pengurusan izin OSS, tim Hive Five siap mendampingi Anda secara profesional.
Kunjungi hivefive.co.id untuk layanan konsultasi perizinan dan bisnis yang cepat, akurat, serta terpercaya.

Layanan Hive Five

HIVE FIVE

PROMO

Testimoni

Virtual Office

LIHAT LOKASI-LOKASI KANTOR VIRTUAL OFFICE