Di era digital seperti sekarang, membuka toko online sudah menjadi pilihan utama bagi banyak pelaku usaha. Namun, banyak yang belum sadar bahwa bisnis online juga wajib memiliki izin usaha dan kode KBLI yang sesuai agar legalitasnya diakui pemerintah. Tanpa KBLI yang tepat, proses perizinan di sistem OSS bisa tertunda atau bahkan ditolak.
Artikel ini akan membahas secara tuntas bagaimana cara memilih kode KBLI untuk perdagangan online shop, mengapa penting, dan bagaimana cara memastikan legalitas bisnismu sesuai aturan yang berlaku.
Apa Itu KBLI dan Mengapa Penting untuk Online Shop?
KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia) adalah sistem klasifikasi resmi yang digunakan pemerintah untuk mengelompokkan jenis kegiatan usaha berdasarkan bidangnya.
Bagi bisnis online, KBLI berfungsi sebagai identitas usaha yang tercatat secara hukum, yang menentukan:
- Jenis kegiatan usahamu di OSS,
- Izin usaha apa saja yang wajib dimiliki,
- Pajak atau kewajiban administrasi yang berlaku.
Tanpa KBLI yang sesuai, izin usaha melalui OSS (Online Single Submission) tidak akan bisa diterbitkan dengan benar, sehingga bisnis online shop berpotensi dianggap tidak resmi.
Apakah Online Shop Wajib Punya Izin Usaha?
Ya. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 dan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 50 Tahun 2020, semua pelaku usaha — termasuk yang berjualan lewat platform digital seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, atau website sendiri — wajib memiliki izin usaha jika ingin beroperasi secara legal.
OSS (Online Single Submission) menjadi sistem utama untuk mengurus izin ini. Melalui OSS, pelaku usaha harus menentukan kode KBLI yang paling sesuai dengan kegiatan bisnisnya.
Jenis KBLI yang Umum untuk Perdagangan Online Shop
Untuk bisnis online shop, ada beberapa kode KBLI yang sering digunakan. Berikut beberapa di antaranya yang sesuai dengan kegiatan perdagangan melalui sistem elektronik (PMSE):
- KBLI 47911 – Perdagangan Eceran Melalui Internet (Online Retail Sales)
- Cocok untuk online shop yang menjual produk langsung ke konsumen melalui marketplace, media sosial, atau website pribadi.
- Contoh: Toko yang menjual pakaian, aksesoris, atau barang rumah tangga secara online.
- KBLI 47912 – Perdagangan Eceran Melalui Pos atau Pemesanan
- Umumnya digunakan untuk usaha yang melakukan penjualan jarak jauh dengan sistem pemesanan (pre-order), termasuk via katalog atau pesan langsung.
- KBLI 63122 – Portal Web dan/atau Platform Digital Komersial
- Cocok untuk pemilik marketplace atau platform e-commerce yang mempertemukan penjual dan pembeli (bukan penjual langsung).
- Contoh: Pemilik platform seperti marketplace lokal atau sistem SaaS e-commerce.
- KBLI 62012 – Aktivitas Pengembangan Aplikasi Perdagangan Elektronik
- Relevan jika bisnis kamu membuat atau mengelola aplikasi e-commerce untuk pihak lain.
Dalam banyak kasus, pelaku online shop cukup menggunakan KBLI 47911, tetapi bagi yang menjalankan model bisnis lebih kompleks (misalnya sekaligus punya marketplace sendiri), kombinasi dua KBLI bisa dipertimbangkan.
Cara Mengetahui KBLI yang Paling Tepat untuk Bisnis Online Shop
Menentukan KBLI tidak boleh asal. Berikut langkah-langkah yang dapat kamu ikuti:
1. Identifikasi Jenis Kegiatan Utama
Tentukan apakah kamu menjual produk sendiri, menjual jasa, atau menyediakan platform jual beli. Jenis kegiatan ini akan memengaruhi kode KBLI yang kamu pilih.
2. Gunakan Pencarian di OSS atau Website BPS
Kunjungi situs resmi OSS (oss.go.id) atau KBLI BPS (kbli.bps.go.id).
Masukkan kata kunci seperti “perdagangan online” atau “e-commerce”, lalu baca deskripsi setiap kode KBLI yang muncul.
3. Sesuaikan dengan Kegiatan Nyata Bisnis
Pastikan deskripsi KBLI benar-benar sesuai dengan aktivitas harian bisnis kamu. Misalnya:
- Jika kamu menjual pakaian via Instagram atau Tokopedia → KBLI 47911.
- Jika kamu menyediakan layanan pembuatan marketplace → KBLI 63122.
- Jika kamu mengembangkan software e-commerce → KBLI 62012.
4. Konsultasikan Sebelum Mendaftar OSS
Sebelum mengisi OSS, ada baiknya berkonsultasi dengan ahli legalitas atau konsultan bisnis seperti Hive Five, agar kamu tidak salah memilih KBLI dan harus mengulang proses pendaftaran.
Risiko Salah Memilih KBLI
Kesalahan dalam menentukan kode KBLI bisa menimbulkan sejumlah dampak serius, antara lain:
- Penolakan izin usaha di OSS,
- Ketidaksesuaian dokumen pajak (NPWP badan, PKP, dsb.),
- Hambatan dalam pengajuan modal usaha atau kerja sama dengan pihak ketiga,
- Sanksi administratif, bila terbukti menjalankan usaha yang tidak sesuai dengan izin.
Karena itu, pemilihan KBLI harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan struktur kegiatan bisnis.
Tips Tambahan untuk Online Shop yang Baru Berdiri
- Gunakan PT Perorangan bila kamu pemilik tunggal dan ingin proses cepat.
- Pastikan nama usaha terdaftar di AHU Online agar diakui hukum.
- Gunakan alamat virtual office yang sah, jika kamu belum memiliki kantor fisik.
- Daftarkan merek dagang agar identitas usahamu terlindungi.
- Simpan dokumen OSS dan NIB dengan baik, karena keduanya menjadi bukti legalitas resmi.
Contoh Kasus: Toko Online Fesyen
Misalnya, kamu menjalankan online shop yang menjual pakaian dan tas lewat marketplace dan website pribadi. Maka kode KBLI yang paling cocok adalah:
- 47911 – Perdagangan Eceran Melalui Internet,
karena kegiatan utama adalah menjual barang secara langsung kepada konsumen melalui media digital.
Namun jika suatu saat kamu membuat platform sendiri tempat orang lain bisa membuka toko, maka kamu perlu menambahkan 63122 – Portal Web Komersial.
Kesimpulan
KBLI bukan sekadar formalitas administratif, tapi identitas hukum dari bisnis online kamu. Dengan KBLI yang tepat, usaha online-mu akan diakui pemerintah, mudah mengurus pajak, dan bisa berkembang secara profesional.
Jika kamu masih bingung menentukan KBLI yang sesuai untuk online shop-mu, Hive Five siap membantu mulai dari pendaftaran OSS, pembuatan PT atau CV, hingga pengurusan NIB dan izin usaha e-commerce.
Kami bantu bisnis digitalmu jadi resmi, legal, dan siap berkembang.
